PT Astra International Tbk (ASII) merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bisnisnya tetap berkembang di tengah terus terdepresiasinya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Direktur sekaligus Director In Charge Astra Financial, Suparno Djasmin, menyatakan keyakinannya terhadap kemampuan perseroan dalam menghadapi badai akibat melemahnya Rupiah.
Kepastian Suparno Djasmin berasal dari kenyataan bahwa pinjaman yang dimiliki perusahaan bersifat jangka panjang, sehingga memitigasi dampak langsung dari depresiasi Rupiah. Pendekatan strategis dalam pengelolaan keuangan ini membuat PT Astra International Tbk tetap tangguh dalam menghadapi fluktuasi mata uang.
Meski optimis, Suparno Djasmin mengakui adanya potensi implikasi makroekonomi dari penguatan Dolar AS. Ia menyoroti risiko inflasi dan kenaikan suku bunga yang mungkin timbul akibat disparitas mata uang. Namun, ia percaya pada kemampuan pemerintah dan Bank Indonesia dalam menerapkan kebijakan moneter dan fiskal untuk menstimulasi perekonomian.
Pelemahan nilai tukar Rupiah baru-baru ini, yang ditutup pada level Rp16.450 per USD, tentu membawa tantangan bagi pasar Indonesia. Namun, sikap proaktif PT Astra International Tbk terhadap pengelolaan keuangan dan keyakinannya terhadap kemampuan otoritas regulator dalam mengatasi situasi menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi perusahaan dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.